Wednesday, February 10, 2021

Antropogeomorfologi

 Antropogeomorfologi merupakan pengetahuan tentang peran manusia di dalam menciptakan bentuk lahan (landforms) dan mengubah operasi proses-proses geomorfologis seperti pelapukan, erosi, transport dan deposisi (Goudie, 1993). Cakupan dampak antropogenik terhadap bentuk maupun proses sangatlah luas dan tidak banyak ruang kegiatan manusia yang menciptakan bentuk lahan, meskipun secara tidak langsung (Brown, 1970; Nir, 1983; Goudie, 1999). 

Maka dari itu, mengenali sejumlah sifat yang dihasilkan oleh proses-proses antropogenik langsung adalah penting. Proses-proses ini nampak jelas di dalam bentuk dan sering terbentuk secara nyata (Haigh, 1978).

Diantaranya meliputi bentuk lahan yang disebabkan oleh konstruksi (misalnya spoil tips, bunds, embankments), bentuk lahan yang dihasilkan oleh ekskavasi (misalnya open-cast dan strip mines), bentuk lahan yang dihasilkan oleh interferensi hidrologis (misalnya reservoir dan kanal), dan bentuk lahan yang dihasilkan oleh pertanian (misalnya terasering).


Referensi:

Brown E. 1970. Man shapes the Earth. The Geographical Journal 136(1): 74-85.

Haigh MJ. 1978. Evolution of Slopes of Artificial Landforms. Department of Geography, University of Chicago, Chicago. (Research Paper 183).

Goudie A. 1993. Human influence in geomorphology. Geomorphology 7: 37-59.

Nir D. 1983. Man, a geomorphological agent: an introduction to anthropic geomorphology. Keper Publishing House, Jerusalem; D. Reidel Publishing, Dordrecht.