Gas alam terbentuk oleh campuran hidrokarbon yang memiliki daya tekan tinggi, daya kembang besar, berat jenis spesifik rendah. Gas alam merupakan jenis gas yang terhimpun di bawah tanah yang memiliki komposisi berbeda. Gas ini memiliki kandungan minyak bumi. Gas larut di dalam minyak mentah dan membentuk cungkup gas di atas kandungan minyak bumi tersebut. Meskipun demikian, terdapat pula pengumpulan gas alam yang lepas dari kandungan atau ladang minyak. Gas alam memiliki komponen utama methana (CH4), Ethana (C2H6), Propana (C3H8), Isobutana (C4H10), Butana (C4H10), dan Pentana (C5H12). Unsur lainnya yang terkandung di dalam gas alam meliputi nitrogen, helium, karbon dioksida, hidrogen sulfida, karbonil sulfida, merkapten, asphaltina, dan merkuri.
Cairan gas alam merupakan hidrokarbon yang terdapat di dalam akumulasi gas alam dalam bentuk cair yang bersuhu rendah dan bertekanan tidak terlalu ekstrim. Di dalam cairan gas alam, propana, butana, dan pentana memiliki bentuk cair dan terbentuk melalui proses pendinginan, penyulingan, atau absorpsi.
Petro gas cair dapat berupa gas propan maupun gas buatan, atau campuran dari keduanya. Salah satu bentuk dari petro gas cair yang kita kenal saat ini adalah LPG (liquified petroleum gas).
Gas alam cair merupakan gas alam yang susunannya didominasi oleh gas mentah. Gas ini dicairkan untuk memudahkan penampungan atau pengangkutan. Proses pencairan gas alam cair lebih sulit daripada proses yang dilakukan terhadap LPG karena memerlukan suhu hingga -162 derajat Celsius dan tekanan yang sangat tinggi. Gas Alam Cair yang mengalami proses regasifikasi (pengembalian ke bentuk gas) dapat digunakan sebagai bahan bakar industri, dalam bentuk listrik.
Daftar Pustaka:
Gayo I. 2008. Buku Pintar: Seri Senior. Jakarta, Indonesia: Grasindo. hal. 240.