Tuesday, August 9, 2011

Latihan Soal IPS untuk Sekolah Dasar

1.Selisih waktu antara Indonesia Barat dan Greenwich adalah...
a.5 jam
b.8 jam
c.7 jam
d.6 jam

2. Dalam kitab Sutasoma termuat istilah "Bhinneka Tunggal Ika". Siapakah pengarang Kitab Sutasoma?
a.Mpu Sedah
b.Mpu Tantular
c.Mpu Sindok
d.Mpu Gandring

3. Hak warga negara menurut Pasal 28 UUD 1945 adalah...
a.memeluk agama sesuai kepercayaan dan keyakinan
b.mengeluarkan pendapat
c.memperoleh perlakuan hukum yang sama
d.mendapatkan pengajaran dan pendidikan

4. Suku Batak berasal dari Provinsi...
a.Kalimantan Selatan
b.Sumatera Selatan
c.Sumatera Utara
d.Bali

5. Berikut ini adalah orang yang mengetik naskah proklamasi
a.Sayuti Melik
b.Soekarno
c.B.M. Diah
d.Ahmad Subarjo

6. Senjata Celurit adalah senjata khas daerah...
a.Surabaya
b.Bandung
c.Kutai
d.Madura

7. K.H. Zaenal Mustofa adalah pahlawan nasional yang mengadakan perlawanan terhadap Jepang di daerah...
a.Ambarawa
b.Dayeuhkolot
c.Linggajati
d.Singaparna

8. Kapankah ASEAN (Association of South East Asian Nations) berdiri pada tanggal...
a.18 April 1955
b.19 Desember 1998
c.8 Agustus 1967
d.8 Agustus 1965

9. Penghasil tambang emas terbesar di dunia adalah...
a.Indonesia
b.India
c.Palestina
d.Amerika Serikat

10. Manakah di antara jawaban di bawah ini adalah bukan termasuk keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asing yang berada di Indonesia?
a.pencemaran lingkungan
b.meningkatkan kesejahteraan
c.menyediakan lapangan kerja
d.meningkatkan pendapatan


Referensi:
Forum Tentor. 2010. "Bank Soal Super Lengkap UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) SD/MI 2010

IPA | Energi Ionisasi

Energi ionisasi, atau potensial ionisasi, adalah energi minimum yang diperlukan oleh atom netral untuk melepaskan satu elektron untuk membentuk ion bermuatan positif dalam bentuk gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dinamakan sebagai energi ionisasi. Jika energi semakin besar, maka semakin banyak pula elektron yang dilepaskan dari atom. Energi ionisasi memiliki satuan kJ/mol.

Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya muatan inti dan ukuran jari-jari atom. Semakin besar muatan inti maka semakin besar pula energi ionisasinya. Semakin besar jari-jari atom maka semakin kecil daya tarik terhadap elektron terluarnya sehingga energi ionisasinya semakin kecil dan semakin reaktif pula unsur tersebut.

Sehingga, energi ionisasi unsur-unsur satu golongan dari atas ke bawah (pada tabel Sistem Periodik) akan semakin kecil karena jari-jari atom unsur satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dengan bertambahnya kulit elektron, demikian pula sebaliknya. Sedangkan energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan semakin bertambah karena muatan intinya semakin besar, tetapi jumlah kulit elektronnya tetap.

Sumber:
Suyatno et al. "Kimia untuk SMA/MA Kelas X". Grasindo: Jakarta.

Sunday, August 7, 2011

IPS | Kerajaan Salakanagara

Kerajaan Salakanagara adalah kerajaan Nusantara yang berdiri pada tahun 150. Letaknya berada di Teluk Lada Pandeglang. Oleh Ptolemeus, kerajaan ini dinamakan "Argyre". Kerajaan Salakanagara memiliki dua tokoh penting bernama Aki Tirem (Sang Aki Luhur-mulya).

Raja pertama Salakanagara bernama Dewawarman, seorang yang berasal dari negeri India yang menjadi menantu Aki Tirem. Dewawarman adalah seorang duta dari India yang berkedudukan di Pulau Jawa. Ia menikahi putri Aki Tirem yang bernama Pwahaci Larasati. Pada saat menjabat sebagai raja, Dewawarman mendapatkan gelar Prabu Dharmalokapala Dwawarman Haji Raksagapurasagara. Di bawah pemerintahannya Salakanagara berkembang pesat. Raja pertama ini juga dikenal sebagai Dewawarman I.

Kejayaan Salakanagara berlangsung hingga tahun 362 dan pada tahun tersebut telah dipimpin oleh delapan orang raja, yakni hingga Dewawarman VIII. Raja Dewawarman VIII memiliki seorang menantu bernama Jayasingawarman, seorang Maharesi yang berasal dari Salankaya (India) yang mengungsi ke Salakanagara karena negerinya diserang oleh Maharaja Samudra-Gupta dari Kerajaan Maurya.

Pada gilirannya nanti Jayasingawarman inilah yang mendirikan Kerajaan Tarumanegara. Setelah Tarumanegara berkembang, pusat pemerintahan berpindah dari Rajatapura ke Tarumanegara dan Salakanegara berubah menjadi Kerajaan Daerah.

 Deni Prasetyo. 2009. "Mengenal Kerajaan-kerajaan Nusantara". Cetakan Pertama. Pustaka Widyatama: Yogyakarta.


Saturday, August 6, 2011

IPS | Kerajaan Kutai Hindu


Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur di hulu sungai Mahakam. Nama kerajaan sesuai dengan daerah ditemukannya prasasti, yakni Kutai. Wilayah Kerajaan Kutai meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur sekarang. Diberitakan bahwa di daerah tersebut terdapat sebuah kerajaan dan menganut agama Hindu. Bukti keberadaan kerajaan tersebut didapatkan dari tujuh buah Yupa, atau tiang batu yang bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Tiang batu ini konon digunakan untuk mengikat hewan kurban yang dijadikan persembahan kepada para dewa.

Yupa  (Indonesian Heritage: Ancient History, 1996)
Raja terkenal Kutai antara lain Mulawarman. Mulawarman adalah anak dari Aswawarman dan cucu dari Kudungga. Mulawarman menganut Hindu Siwa, dibuktikan dari pemberitaan pada Yupa, yang menyebutkan nama Waprakeswara. Waprakeswara dalam bahasa Sanskerta berarti lapangan luas yang digunakan untuk upacara pemujaan terhadap Dewa Siwa.

Kuta berdiri ada abad IV. Kerajaan ini ada hingga pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia. Raja ini terbunuh dalam peperangan melawan Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Adapun raja-raja yang memimpin Kerajaan Kutai Hindu adalah sebagai berikut:

1. Kundungga (setelah mangkat bernama Dewawarman)
2. Asmawarman
3. Mulawarman
4. Marawijaya Warman
5. Gajayana Warman
6. Tungga Warman
7. Jayanaga Warman
8. Nalasinga Warman
9. Nala Parana Tungga
10. Gadingga Warman Dewa
11. Indra Warman Dewa
12. Sangga Warman Dewa
13. Candrawarman
14. Sri Langka Dewa
15. Guna Parana Dewa
16. Wijaya Warman
17. Sri Aji Dewa
18. Mulia Putera
19. Nala Pandita
20. Indra Paruta Dewa
21. Dharma Setia

Sumber:
1) Hinduism and Buddhism in the archipelago, 4th-13th centuries (www.indonesiahistory.info)
2) I Wayan Midastra, I Ketut Wijaya, Made Sandiarta, Ketut Lugra, Nyoman Ngasih. 2007. "Agama Hindu untuk SMP". Ganeca Exacta: Jakarta

Friday, August 5, 2011

IPA | Kerja Enzim

Enzim memiliki struktur yang tersusun oleh protein yang memiliki bentuk tertentu, atau biasa disebut dengan struktur tersier. Dengan struktur tersebut enzim beperan sebagai energi aktivasi pada sebuah reaksi yang bekerja jauh lebih efektif daripada energi aktivasi biasa. Dengan menggunakan enzim energi aktivas lebih rendah sehingga laju reaksi lebih cepat. Kekhasan kerja enzim yang lainnya ialah selama beraksi enzim tidak ikut bereaksi.

Senyawa yang akan direaksikan oleh enzim dinamakan substrat, sedangkan hasil reaksi tersebut adalah produk. Pada saat enzim mereaksikan suatu senyawa (substrat) maka akan terbentuk kompleks substrat-enzim dan kemudian akan dihasilkan produk dan enzim. Enzim hasil reaksi ini memiliki struktur yang sama dengan enzim sebelum reaksi dan mampu mengkatalisasi substrat yang lain. Bagian enzim yang menjadi tempat reaksi substrat adalah sisi aktif enzim (active site). Sisi aktif ini bukanlah tempat yang kaku melainkan dapat menyesuaikan bentuk substratnya. Pada saat substrat memasuki sisi aktif maka enzim akan mengubah sedikit bentuk sisi aktif sehingga lebih pas dengan substrat. Sifat enzim yang demikian disebut 'induced fit'.

Dalam aktivitasnya enzim pada dasarnya memerlukan komponen nonprotein yang dinamakan kofaktor. Berdasarkan strukturnya kofaktor dapat digolongkan menjadi tiga: 1) ion anorganik (aktivator), 2) gugus prostetik, dan 3) koenzim. Kofaktor dalam bentuk ion anorganik (aktivator) biasanya berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, misalnya Fe, Mn, Cu, Ca, Zn, K dan Co. Gugus prostetik tersusun oleh senyawa organik yang berikatan secara kuat (ikatan kovalen) dengan enzim dan membantu proses kataliktik. Contoh gugus prostetik adalah FMN (Flavin mononucleotide), FAD (Flavin adenine dinucleotide), dan biotin. Koenzim merupakan senyawa organik yang tidak melekat erat pada protein suatu enzim. Contoh koenzim adalah NAD (Nicotamide adenine dinocleotide), NADP (Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate), koenzim A, dan ATP. Protein suatu enzim disebut apoenzom. Beberapa koenzim melekat permanen pada enzim. Dalam kasus ini kompleks protein-koenzim tersebut dinamakan holoenzim.

Sumber:
Begot Santoso. 2007. "Biologi, Pelajaran Biologi untuk SMA/MA". Ganeca Exacta: Jakarta

Thursday, August 4, 2011

IPS | Dasa Sila Bandung

Dasa Sila Bandung adalah hasil yang diperoleh dari Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Indonesia. Dasa Sila Bandung atau Piagam Bandung ini berisi sepuluh prinsip pokok perdamaian, sebagai berikut:

1. Menghormati hak-hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial (keutuhan wilayah) semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil
4. Tidak mudah melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-sial dalam negara-negara lain
5. Menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri baik secara sendirian maupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
6. Tidak melakukan tekanan-tekanan terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan bangsa lain
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai sesuai dengan Piagam PBB
9. Memajukan kerjasama untuk kepentingan bersama
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

Sumber:
Tugiyono, T. 2004. Pengetahuan Sosial Sejarah. Grasindo: Jakarta

Ekonomi | Jenis-jenis Pasar


1. Pasar tradisional

Adalah pasar desa atau pasar kecil yang berlangsung tidak setiap hari dan dalam waktu yang terbatas. Biasanya diadakan di suatu tanah lapang dengan bangunan beratap namun tidak berdinding. Barang yang dijual di pasar tradisional antara lain beras, sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, dan pakaian.

2. Pasar modern

Adalah pasar yang terdapat di kota, berlangsung sepanjang hari dalam bangunan yang teratur dan memiliki dinding pemisah. Barang yang dijual oleh pasar modern antara lain bahan makanan, kelontong, dan peralatan rumah tangga.

3. Pasar induk

Adalah pasar yang memperdagangkan atau menual barang atau hasil tertentu, misalnya pasar sayur dan buah-buahan, beras, hewan/ternak, dan bahan pakaian. Contoh pasar sayur ini misalnya pasar induk sayur dan buah Kramatjati, pasar induk beras Cirebon, dan pasar induk pakaian Tanah Abang.

Sumber:
Redaksi. "Memahami Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4, 5, 6 SD". Kawan Pustaka: Jakarta

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Flora di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi berikut ini

a. Hutan Hujan Tropis
Terdapat di sekitar garis khatulistiwa. Tumbuhannya sangat beragam sehingga sering disebut sebagai hutan heterogen. Wilayahnya antara lain Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

b. Hutam Musim
Terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau panjang dengan jenis tumbuhan sangat sedikit atau cenderung satu jenis saja. Hutam musim sering pula sebagai hutan homogen. Contoh hutan homogen adalah hutan jati dan hutan pinus. Wilayahnya antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan.

c. Hutan Sabana dan Stepa
Sabana adalah hutan padang rumput yang banyak semak-semaknya, sedangkan stepa adalah padang rumput luas tanpa bersemak. Keduanya terdapat pada daerah kering dengan curah hujan sedikit. Wilayahnya antara lain Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Madura.

d. Hutan Lumut
Hutan lumut adalah hutan yang ditumbuhi padang lumut. Terdapat di daerah pegunungan dengan ketinggian 1500-3000 meter dari permukaan air laut dengan kelembaban tinggi.

Fauna di Indonesia dapat dikelompkkan sebagai berikut

a. Fauna Asiatis
Memiliki kesamaan dengan fauna yang hidup di Benua Asia, antara lain harimau, kera, gajah, orangutan. Wilayahnya terdapat di Sumatera, Kalimatan dan Jawa.

b. Fauna Peralihan

Fauna peralihan tidak memiliki kesamaan dengan fauna Asia maupun Australia. Wilayahnya adalah Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Jenis faunanya antara lain komodo, anoa, babi rusa, burung malio dan burung kakatua.

c. Fauna Australis
Fauna Australis memiliki kesamaan dengan Benua Australia dan sebagian besar hidup di Indonesia bagian timur. Jenisnya antara lain cendrawasih, nuri raja, kanguru, kuskus, musang berkantung, tikus berkantung dan kasuari.

Sumber: Bahan Tuntas 1001 Soal IPS SD Kelas 4, 5, dan 6 (Forum Tentor, Pustaka Widyatama, Cetakan Pertama 2009)