Energi ionisasi, atau potensial ionisasi, adalah energi minimum yang diperlukan oleh atom netral untuk melepaskan satu elektron untuk membentuk ion bermuatan positif dalam bentuk gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dinamakan sebagai energi ionisasi. Jika energi semakin besar, maka semakin banyak pula elektron yang dilepaskan dari atom. Energi ionisasi memiliki satuan kJ/mol.
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya muatan inti dan ukuran jari-jari atom. Semakin besar muatan inti maka semakin besar pula energi ionisasinya. Semakin besar jari-jari atom maka semakin kecil daya tarik terhadap elektron terluarnya sehingga energi ionisasinya semakin kecil dan semakin reaktif pula unsur tersebut.
Sehingga, energi ionisasi unsur-unsur satu golongan dari atas ke bawah (pada tabel Sistem Periodik) akan semakin kecil karena jari-jari atom unsur satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dengan bertambahnya kulit elektron, demikian pula sebaliknya. Sedangkan energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan semakin bertambah karena muatan intinya semakin besar, tetapi jumlah kulit elektronnya tetap.
Sumber:
Suyatno et al. "Kimia untuk SMA/MA Kelas X". Grasindo: Jakarta.
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya muatan inti dan ukuran jari-jari atom. Semakin besar muatan inti maka semakin besar pula energi ionisasinya. Semakin besar jari-jari atom maka semakin kecil daya tarik terhadap elektron terluarnya sehingga energi ionisasinya semakin kecil dan semakin reaktif pula unsur tersebut.
Sehingga, energi ionisasi unsur-unsur satu golongan dari atas ke bawah (pada tabel Sistem Periodik) akan semakin kecil karena jari-jari atom unsur satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dengan bertambahnya kulit elektron, demikian pula sebaliknya. Sedangkan energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan semakin bertambah karena muatan intinya semakin besar, tetapi jumlah kulit elektronnya tetap.
Sumber:
Suyatno et al. "Kimia untuk SMA/MA Kelas X". Grasindo: Jakarta.
No comments:
Post a Comment