Thursday, September 26, 2019

IPS | Kronologi imperialisme bangsa Eropa terhadap Afrika

1300an : Raja Kongo, Nzinga Mbemba (Afonso I) membuka pintu bagi masuknya bangsa Portugal ke kerajaan tersebut dan sejak saat itu dimulailah Kristenisasi dan agama Kristen Katolik menjadi agama resmi negara Kongo.
1441 : Budak-budak kulit hitam beserta bubuk emas dari Afrika Barat dikirim ke Portugal.
1444 : Kapten Dinis Dias (Portugal) menemukan Sungai Senegal, sungai besar tropis pertama yang dijumpai oleh bangsa Eropa di Afrika. Di dalam Chronicle of the Discovery and Conquest of Guinea, Gomes Eanes de Zurara menuliskan 235 orang budak Afrika dibeli dan dijual kembali di Portugal.
1481 : Portugal melindungi monopoli perdagangan emas di Afrika dengan mendirikan benteng batu di Elmina, di daerah pesisir Ghana.
1510 : Perdagangan budak Transatlantik dimulai antara Portugal dan Spanyol, dengan membawa sekitar 367.000 orang Afrika ke Dunia Baru.
1554 : Dinasti Sa'adi menguasai daerah Fes di Maroko, mengawali usaha untuk mengusir kolonialisasi oleh bangsa Eropa selama empat puluh tahun.
1619 : Sebuah kapal frigate Belanda menurunkan 20 orang Afrika di Jamestown, Virginia. Menurut dokumen-dokumen yang terselamatkan, mereka adalah bangsa Afrika pertama yang tiba di Amerika Utara. Namun, mereka diberi status pelayan/buruh kontrak (indenture servants), bukan budak.
1624 : Njinga Mbande, pemimpin Matamba, dibaptis oleh Portugal sebagai Dona Ana de Souza. Njinga Mbande bersekutu dengan Belanda untuk menaklukkan Portugal di Angola.
1652 : Belanda mengirimkan satu kontingen pasukan untuk membangun sebuah benteng di dekat Tanjung Harapan sebagai tempat singgah bagi kapal-kapal Belanda yang menjalani rute pelayaran Negeri Belanda - Pulau Jawa.
1668 : Sekelompok pedagang dari Inggris mendirikan Gambia Adventurers Company untuk mengeksploitasi perdagangan budak di sungai-sungai Gambia, Sierra Leone, dan Sherbro. Organisasi ini kemudian digantikan oleh Royal African Company pada tahun 1672.
1788 : Orang-orang dari Eropa, termasuk Joseph Banks, Richard Burton, John Hanning Speke, David Livingstone, dan Heinrich Barth, mengeksplorasi daerah pedalaman benua Afrika.
1795 : Untuk mencegah serangan bangsa Prancis di semenanjung Afrika Selatan dan serangan terhadap kapal-kapal Inggris yang mengadakan perjalanan ke India, Inggris mengirimkan ekspedisi untuk mengambilalih daerah semenanjung tersebut.
1807 : Inggris dan Amerika Serikat menghapus perbudakan, berlaku sejak tanggal 1 Januari 1807.
1815 : Paul Cuffe membiayai pengirimkan pulang 38 orang Afrika kembali ke Sierra Leone.
1839 :  Cinque, seorang dari Afrika Barat, memimpin para budak untuk mengadakan pemberontakan di sebuah kapal Spanyol bernama La Amistad. Para pemberontak tersebut diadili di U.S. Supreme Court; tiga di antaranya lolos dari pengadilan dan diperbolehkan pulang ke Afrika.
1876 : Negara-negara Eropa mengklaim tanah-tanah di Afrika: Portugal menguasai Mozambique dan Angola; Konferensi Berlin mulai mempermasalahkan Afrika, kedudukan "hukum" benua tersebut di mata negara-negara Afrika.
1880 : Pemberontakan Afrikaners terhadap Inggris memicu terjadinya Perang Boer Pertama. Inggris menarik diri dari Transvaal, daerah selatan Afrika.
1895 : Tentara Ethiopia di bawah kepemipinan Kaisar Menelik II memenangkan pertempuran atas tentara Italia dalam Pertempuran Adwa. Ethiopia merupakan satu-satunya negara Afrika yang mempertahankan kebebasannya dari dominiasi penjajah.
1899 : Inggris mengalahkan Afrikaners dalam Perang Boer Kedua.
1914 : Perang Dunia Pertama; Prancis dan Inggris merebut Togo dari Jerman; bangsa Afrika bertempur untuk melawan para penjajah.
1935 : Italia mengadakan invasi terhadap Ethiopia.
1939 : Perang Dunia Kedua, pertempuran demi pertempuran di Afrika Utara; bangsa Afrika di daerah jajahan Inggris dan Prancis direkrut untuk ikut bertempur di Eropa dan Asia.
1948 : Afrika Selatan memberlakukan kebijakan Apartheid.
1951 : Kemerdekaan Libya dalam bentuk negara monarki di bawah pemerintahan Raja Idris I.
1956 : Kemerdekaan Sudan, Maroko, dan Tunisia.
1957 : Kemerdekaan Ghana, menjadi negara kulit hitam pertama yang merdeka di bawah pemerintahan Presiden Kwame Nkrumah.
1958 : Kemerdekaan Guinea, bersamaan dengan terbitnya sebuah novel karangan sastrawan Nigeria, Chinua Achebe; novel tersebut berjudul Things Fall Apart.
1960 : Kemerdekaan Kamerun, Chad, Congo, Dahomey (Benin), Gabon, Pantai Gading, Madagascar, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Senegal, Somalia, Togo, Vulta Hulu (Burkina Faso), dan Zaire.
1961 : Kemerdekaan Rwanda, Sierra Leone, dan Tanganyika.
1962 : Kemerdekaan Aljazair, Burundi, dan Uganda.
1963 : Kemerdekaan Kenya, Zanzibar; Usaha kemerdekaan Mozambique.
1964 : Tanganyika dan Zanzibar bergabung untuk membentuk negara Tanzania; Kemerdekaan Malawi dan Zambia.
1965 : Kemerdekaan Rhodesia di bawah pemerintahan Ian Smith; Mobutu Sese Seko mengganti nama negara Congo-Kinsasha menjadi Zaire; Raja Hassan membentuk kembali pemerintahan monarki di Maroko; Kemerdekaan Gambia.
1966 : Kemerdekaan Lesotho dan Botswana.
1974 : Kemerdekaan Guinea, Cabo Verde, Angola, dan Mozambique.
1976 : Protes diwarnai kekerasan terhadap Apartheid oleh sejumlah daerah, terutama Soweto.
1980 : Kemerdekaan Zimbabwe.
1988 : Perjanjian perdamaian antara Ethiopia dan Somalia.
1990 : Kemerdekaan Namibia.
1992 : Tentara PBB tiba di Somalia; US Marine tiba di Mogadishu.
1993 : Kebijakan Apartheid berakhir.
1994 : US Army menarik diri dari Somalia.
1997 : Laurent Kabilla memimpin pemerintahan Zaire dan mengganti nama negara tersebut menjadi Republik Demokratik Congo (Kinshasa).
1999 : Transisi Nigeria dari pemerintahan militer ke pemerintahan sipil.

REFERENSI

Appiah KA, Gates HL (Eds.). (2010). Encyclopedia of Africa. Volume 1. Oxford: Oxford University Press. hal. xiii-xviii.